Prinsip Dasar Pembelajaran Diferensiasi
- Berpusat pada Siswa
- Guru memahami kebutuhan, minat, dan kemampuan individu siswa.
- Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran
- Guru menyesuaikan strategi, bahan ajar, dan tugas untuk mencapai tujuan yang sama dengan cara yang berbeda.
- Peluang untuk Setiap Siswa Berhasil
- Membantu semua siswa mencapai potensinya dengan memberikan dukungan sesuai kebutuhan mereka.
Aspek Pembelajaran Diferensiasi
Konten (Apa yang Dipelajari)
- Modifikasi: Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
- Contoh: Siswa dengan kemampuan lebih tinggi bisa mempelajari konsep yang lebih kompleks, sementara siswa lain fokus pada dasar-dasarnya.
Proses (Bagaimana Pembelajaran Terjadi)
- Variasi: Menggunakan metode yang berbeda seperti diskusi kelompok, pembelajaran mandiri, atau berbasis proyek.
- Contoh: Siswa visual diberi diagram atau grafik, sementara siswa auditori diberikan penjelasan verbal.
Produk (Hasil Pembelajaran)
- Pilihan: Siswa menunjukkan pemahaman dengan cara yang mereka pilih, seperti membuat poster, esai, atau presentasi.
- Contoh: Setelah mempelajari topik, satu siswa membuat video, sementara yang lain menulis laporan.
Lingkungan Belajar
- Fleksibilitas: Mengatur ruang kelas yang mendukung gaya belajar siswa, seperti area diskusi kelompok atau sudut belajar mandiri.
Langkah-Langkah Implementasi Pembelajaran Diferensiasi
Memetakan Profil Siswa
- Lakukan asesmen awal untuk mengetahui kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa.
Merancang Rencana Pembelajaran
- Susun kegiatan pembelajaran yang fleksibel dengan berbagai alternatif metode dan media.
Pelaksanaan yang Fleksibel
- Terapkan strategi seperti belajar kelompok, belajar mandiri, atau eksperimen sesuai kebutuhan siswa.
Evaluasi Berbasis Diferensiasi
- Berikan penilaian yang sesuai dengan kemampuan siswa, misalnya penilaian formatif berbasis proyek atau pilihan tugas.
Keuntungan Pembelajaran Diferensiasi
- Memenuhi kebutuhan unik setiap siswa.
- Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
- Mendorong perkembangan siswa sesuai potensinya.
Contoh Penerapan
Misalnya dalam pelajaran Matematika:
- Siswa cepat memahami: Diberikan soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.
- Siswa sedang: Fokus pada soal dasar dan dibimbing lebih intensif.
- Siswa visual: Diberikan diagram atau visualisasi untuk memahami konsep.
Pembelajaran diferensiasi mendorong guru menjadi fasilitator yang kreatif dan inovatif, memastikan semua siswa berkembang sesuai kemampuannya.